|
Foto Punden Tampak Depan |
Apa itu punden ? Berdasarkan buku yang yang saya baca
“ENSIKLOPEDI INDONESIA” Edisi khusus P/SHF (5) Punden adalah tempat pemujaan,
biasanya pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Kaitanya dengan sumber – sumber
yang saya dapatkan pada tahap pengumpulan data (heuristik). Bahwa didaerah
punden atau sekitar punden dahulunya adalah pemukiman cikal bakal masyarakat
desa tegaldlimo, itu dibuktikan dengan pepunden itu sendiri, kesaksian sesorang
yang dulu pernah hidup dimasa tersebut. Selain itu ada juga bukti lain yaitu
berupa nama dusun didaerah punden bernama dusun sumberluhur, yang berarti
sumber atau tempat berasal para nenek
moyang, cikal bakal.
Punden dulunya adalah tempat pemukiman warga pribumi
yang menepat sebelum terbentuknya dusun sumber luhur. Mereka yang menetap
didaerah sekitar punden dianggap sebagai nenek moyang dan cikal bakal
masyarakat dusun sumber luhur. Dengan alasan tersebutlah maka nama dusun
didaerah punden adalah sumber luhur yang masuk Dusun Sumberluhur Desa
Tegaldlimo Kecamatan Tegaldlimo.
Karena pernah ditinggali oleh cikal bakal desa maka
tempat tersebut dikeramatkan dan dijadikan sebuah tempat pemujaan arwah dan
tempat genduren untuk menghormati para arwah leluhur yang telah membabat dan
membangun desa. Tetapi dipunden sumber luhur tidak terdapat makam leluhur,
isinya hanya batu, dan pepohonan yang rindang.
Mengapa
Diadakan genduren dipunden ? Genduren dalam bahasa jawa berarti makan bersama.
Genduren bertujuan untuk meminta restu kepada danyang, bila seseorang mau
melaksanakan sebuah pesta, hajatan, bersih desa. Agar para danyang memberi ijin
kepada orang yang mau mempunyai hajatan. Tidak hanya untuk meminta ijin untuk
melakukan sebuah hajatan, bila masyarakat sekitar punden panen raya maka
diadakan sebuah syukuran berupa genduren dilokasi punden.
Genduren
juga mempunyai makna filosofi, bahwa kita sebagai manusia harus saling berbagi,
saling tolong menolong dengan menjunjung tinggi rasa toleransi. Dikatakan
toleransi, dengan genduren akan menyatukan umat beragama makan bersama dalam
tempat dan waktu yang bersama – sama tanpa dipisahkan oleh latar belakang agama
yang berbeda. Karena dusun sumber luhur mempunyai pemeluk agama yang beragam,
ada Islam, agama kejawen, kristen, khatolik, hindu, budha.
Mengapa
muncul mitos, Kalau orang yang menebang pohon dipunden akan celaka ?
Para leluhur kita dulunya hanya untuk menakuti
penerusnya agar tetap mencintai alamnya, tidak menebang pohon sembarangan.
Dimungkinkan bila tidak ada mitos akan maka tumbuhan yang ada dipunden akan
ditebang. Itu terbukti dari persawahan didekat punden dulunya banyak sekali
pohon – pohon besar seperti kayu randu, jati, saman, delima kini semua pohon –
pohon itu sudah tumbang ditebang oleh orang – orang pemilik sawah, karena tidak
adanya sebuah mitos.
Jadi
mitos, secara antropologi hanya digunakan untuk membentuk suatu pola perilaku
masyarakat yang sesuai dengan norma -
norma yang berkembang di masyarakat itu juga. Artinya mitos sebagai celah untuk
seseorang melanggar norma atau aturan yang berlaku dimasyarakat !
|
Foto Didalam Punden (1) |
|
Foto Didalam Punden(2) |